Yaperindo menjadi peserta pameran pembangunan (Manunggal Fair) tahun 2002, 2003, dan 2004 yang diselenggarakan oleh Pemda Kulon Progo. Tengah adalah gambar Bupati beserta Ibu dan
Pengembangan usaha berbasis bahan pisang dan ketela pohon. Kerjasama BIPP Kulon Progo-ADB dan APBD. Acara kombinasi pelatihan dan diseminasi informasi kebijakan. Kiri dialog dengan bupati
Pengembangan usaha berbasis kelapa dan empon-empon. Kerjasama BIPP Kulon Progo-ADB dan APBD. Pelatihan AMT kombinasi dengan outbond dan juga teknis produksi Kegiatan diberikan pada saat
Gambar Kanan adalah tabung digester/ penampungan gas, sedangkan gambar kiri adalah salah satu fungsi biogas untuk menyalakan kompor untuk memasak.
Ditengah maraknya kenaikan harga dan kenikan harga bahan bakar minyak (BBM), Yaperindo mencoba untuk menuguhkan alternatif bagi masyarakat. Sebuah karya sumber energi alternatif terbarukan ramah
Pohon menjadi bagian penting dalam upaya pengembangan kawasan peisir. Pohon tidak hanya berfungsi sebagai penghijau lahan, tetapi juga sebagai peneduh, sebagai mineral pumping, sebagai pemecah
Rehabilitasi kawasan kritis di lahan pasir menjadi lahan pertanian produktif. Daerah selatan Yogyakarta terdapat kawasan pesisir dengan lahan pasir ribuan hektar. Sekilas lahan ini nampak
Program Pemberdayaan Petani dan Agribisnis di Pedesaan (PPAP) tahun 2001. Program ini merupakan upaya pengembangan masyarakat petani menuju agribisnis tetapi berbasis pada potensi lokal. Program
Pada tahun 2000, bersamaan dengan maraknya program JPS, maka YAPERINDO yang tergabung dengan beberapa LSM Lokal di Kabupaten Kulon Progo bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA)
Program Community Recovery Program (CRP). Penyandang dana UNDP, dengan kegiatan pengelolaan pertanian organik. Kegiatan direncanakan dalam durasi 6 bulan, tetapi ada keterlambatan pencairan dana tahab
